Burnout Generasi Muda: Tekanan Kerja & Dampaknya

Ilustrasi burnout generasi muda akibat tekanan kerja dan media sosial

Burnout Generasi Muda: Tekanan Kerja & Dampaknya

Fenomena burnout generasi muda semakin sering dibicarakan di dunia kerja modern. Banyak anak muda, terutama Gen Z dan milenial, merasa kelelahan fisik maupun mental akibat tuntutan pekerjaan, target tinggi, dan ekspektasi lingkungan. Burnout bukan sekadar rasa lelah biasa, tetapi kondisi serius yang bisa mengganggu produktivitas dan kesehatan mental.

Apa Itu Burnout?

Menurut WHO, burnout adalah kondisi kelelahan ekstrem akibat stres kerja kronis. Gejalanya meliputi rasa lelah yang berlebihan, sikap sinis terhadap pekerjaan, serta menurunnya performa sehari-hari.

Mengapa Generasi Muda Rentan?

Beberapa faktor yang membuat generasi muda lebih mudah mengalami burnout antara lain:

  1. Tekanan Produktivitas Tinggi
    Lingkungan kerja modern menuntut kecepatan dan inovasi. Anak muda merasa harus selalu tampil maksimal agar tidak tertinggal.
  2. Pengaruh Media Sosial
    Media sosial sering menampilkan standar kesuksesan yang tidak realistis. Perbandingan ini membuat banyak anak muda merasa gagal.
  3. Kurangnya Work-Life Balance
    Jam kerja panjang tanpa jeda cukup sering jadi penyebab utama kelelahan mental.

Dampak Burnout

Fenomena burnout berdampak luas, baik bagi individu maupun organisasi:

  • Kesehatan mental terganggu: kecemasan, depresi, hilangnya motivasi.
  • Kesehatan fisik menurun: sulit tidur, sakit kepala, gangguan pencernaan.
  • Produktivitas merosot: sulit fokus, performa kerja menurun drastis.

Topik ini berhubungan erat dengan isu tekanan mental anak sekolah yang sebelumnya juga sudah dibahas, di mana tekanan berlebihan sejak dini bisa terbawa hingga dunia kerja.

Cara Mengatasi Burnout

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghadapi burnout:

  • Kenali batas diri: belajar berkata “tidak” pada beban kerja yang terlalu besar.
  • Manajemen waktu: gunakan metode time blocking atau Pomodoro.
  • Bangun support system: bercerita dengan teman, keluarga, atau profesional.
  • Kurangi media sosial: batasi konsumsi konten yang memicu perbandingan diri.

Peran Perusahaan

Burnout bukan hanya masalah pribadi, tetapi juga tanggung jawab perusahaan. Perusahaan bisa berperan dengan memberikan cuti yang cukup, membangun ruang dialog, hingga menyediakan layanan konseling karyawan.

Kesimpulan

Fenomena burnout generasi muda adalah masalah nyata yang perlu ditangani bersama. Generasi muda perlu sadar menjaga kesehatan mental, sementara perusahaan wajib peduli pada kesejahteraan karyawan. Dengan kerja sama, burnout bisa dicegah sehingga produktivitas tetap terjaga.

Share this content:

Raymond Bell
Author: Raymond Bell

Post Comment

Loading...

You May Have Missed