Sahabat Gurunakal.com, bahasan kali ini membantu menjawab pertanyaan “Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Adalah?” yang sering muncul di pelajaran ekonomi. Ayo perluas wawasan dengan membaca seluruh bahasan ini.
Seperti halnya sebuah keluarga, pemerintah yang mengatur sebuah negara pun memiliki pengeluaran dan pemasukan atau penerimaan. Hal itu dikenal dengan istilah “government budget” atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Lalu apa itu APBN?
Pengertian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Seperti dilansir dari situs The Economic Times, APBN atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara adalah laporan keuangan tahunan yang menguraikan perkiraan pengeluaran pemerintah dan penerimaan atau pemasukan pemerintah yang diharapkan untuk tahun fiskal yang akan datang.
Dalam laporan tersebut dituliskan secara rinci dan sistematis semua rencana pengeluaran dan penerimaan negara selama satu tahun anggaran. Saat ini kita dapat dengan mudah mengakses laporan APBN tahunan negara kita secara online di situs Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Dalam sebagian besar sistem parlementer, laporan anggaran tersebut disampaikan kepada majelis rendah legislatif dan seringkali membutuhkan persetujuan dari badan legislatif. Di Indonesia, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara harus mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR.
Tujuan Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Dalam sebuah keluarga, kepala keluarga melalui menteri keuangannya, sang ibu, harus punya laporan anggaran agar keuangan keluarga tetap terkendali. Jika tidak demikian, maka masalah bisa muncul, dalam kasus ini adalah masalah ekonomi.
Begitu juga dengan negara. Pemerintah harus menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara agar kegiatan pemerintahan bisa terkendalikan, baik dari segi pengeluaran maupun pemasukan. Dengan adanya laporan seperti itu, maka stabilitas ekonomi bisa terjaga dan negara terhindar dari defisit.
Dilansir dari sebuah berita yang dipublikasikan di situs Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyebutkan kalau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara adalah alat untuk mencapai tujuan, misalnya menjaga pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, ketimpangan, dan lain sebagainya.
Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa perekonomian nasional dikelola menggunakan APBN, sehingga tetap bisa menjaga momentum pertumbuhan, menjaga momentum penurunan kemiskinan, menjaga momentum penurunan ketidakmerataan dan menciptakan lapangan kerja.
Jadi, dari penjelasan Wamenkeu di atas bisa disimpulkan bahwa laporan APBN itu sangat penting agar perekonomian negara bisa terkelola dan terkontrol dengan baik.
Jenis-jenis Anggaran
Tergantung pada kelayakan perkiraan, anggaran dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu anggaran berimbang, anggaran surplus dan anggaran defisit. Berikut adalah penjelasan singkat dari ketiga jenis anggaran ini seperti dilansir dari situs The Economic Times.
- Anggaran Berimbang
Anggaran berimbang terjadi jika perkiraan pengeluaran pemerintah sama dengan penerimaan pemerintah yang diharapkan pada tahun anggaran tertentu. Banyak ahli ekonomi klasik yang menganjurkan anggaran berimbang karena menurut mereka pengeluaran pemerintah tidak boleh melebihi pendapatan mereka. Hal itu karena jenis anggaran ini didasarkan pada prinsip “hidup dalam kemampuan” atau “living within means.”
- Anggaran Surplus
Surplus adalah situasi di mana pendapatan melebihi pengeluaran. Dalam hal ini, anggaran pemerintah dikatakan sebagai anggaran surplus jika pendapatan pemerintah yang diharapkan melebihi perkiraan pengeluaran pemerintah pada tahun anggaran tertentu. Ini berarti bahwa pendapatan pemerintah dari pajak yang dipungut lebih besar dari jumlah yang dihabiskan pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat.
- Anggaran Defisit
Ini adalah kebalikan dari anggaran defisit. Anggaran pemerintah dikatakan sebagai anggaran defisit jika perkiraan pengeluaran pemerintah melebihi pendapatan pemerintah yang diharapkan pada tahun anggaran tertentu. Jenis anggaran ini disebutkan berguna pada saat resesi karena membantu menghasilkan permintaan tambahan dan mendorong laju pertumbuhan ekonomi.
Ketiga jenis anggaran di atas mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga setiap negara di dunia dapat menerapkan jenis anggaran yang paling cocok dengan kondisi mereka.