Bagaimana cara memberi nama ilmiah makhluk hidup?

Halo orang baik dan pintar, bahasan kali ini membantu menjawab pertanyaan “Bagaimana cara memberi nama ilmiah makhluk hidup?” Ayo baca sampai tuntas agar pengetahuanmu bertambah luas.

Makhluk hidup di Bumi


Sebagaimana kita ketahui, di Bumi yang luas ini manusia hidup ditemani oleh makhluk hidup ciptaan Tuhan lainnya, yaitu hewan dan tumbuhan yang banyak jumlahnya.

Mereka dapat dijumpai di berbagai belahan dunia, baik di darat, laut, maupun udara. Selain itu, mereka juga banyak sekali jenisnya sehingga diperlukan identifikasi yang tepat agar kita tidak keliru mengenalnya.

Nah, salah satu cara mengidentifikasi makhluk hidup agar dapat dibedakan satu sama lain adalah dengan memberi mereka nama ilmiah.

Memberi nama ilmiah makhluk hidup


Pemberian nama ilmiah kepada makhluk dilakukan oleh para ilmuan yang memahami betul suatu makhluk hidup. Mereka tentu saja melakukannya dengan serangkaian aturan khusus agar suatu makhluk hidup memiliki nama ilmiah yang tepat.

Untuk memberi nama ilmiah pada makhluk hidup, para ilmuan menggunakan metode penamaan binomial nomenklatur atau tata nama binomial yang terdiri dari dua kata atau dua nominasi. Metode tersebut diciptakan oleh seorang ahli biologi bernama diciptakan oleh Carolus Linnaeus.

Dengan metode tersebut, para ahli biologi menyebut binatang dan tumbuhan dengan menggunakan sistem yang menggambarkan genus dan spesies organisme. Penunjukkannya sendiri menggunakan bahasa Latin yang ketentuannya konsisten secara global. Dengan demikian, orang-orang tidak perlu menafsirkan atau menerjemahkannya lagi ke dalam bahasa lain.

Sebagai contoh, harimau memiliki nama ilmiah Panthera tigris. Kata pertama, yaitu Panthera, merupakan genus atau marga dari hewan tersebut. Sedangkan kata keduanya merupakan spesies atau jenis.

Sebagai informasi, harimau disebutkan masuk ke dalam keluarga Felidae yang terdiri dari sejumlah hewan kucing berukuran besar, seperti harimau dan singa (Panthera leo). Harimau juga memiliki beberapa subspesies lainnya, salah satunya adalah harimau Sumatra (Panthera tigris sondaica).

Lalu bagaimana para ilmuan memilih nama ilmiah yang tepat untuk semua jenis makhluk hidup?

Pemberian nama ilmiah makhluk hidup (dalam hal ini hewan dan tumbuhan) telah memiliki format terstandar yang diakui dan diterima secara internasional. Dengan demikian, semua orang di seluruh dunia bisa terhindar dari ambiguitas dan ketidakkonsistenan dalam menamai suatu jenis makhluk hidup.

Hal ini sangat diperlukan karena setiap wilayah di dunia bisa memiliki nama atau sebutan umum (common name) yang berbeda-beda untuk makhluk hidup yang berada di lingkungan mereka.

Hierarki atau tingkatan taksonomi


Sebelum melangkah lebih lanjut, kamu harus memahami dulu istilah hierarki taksonomi biologi, karena hal ini sangat berkaitan erat dengan penamaan ilmiah suatu makhluk hidup.

Hierarki taksonomi bisa diartikan sebagai pengelompokan suatu hal berdasarkan tingkatan tertentu, di mana yang paling tinggi bersifat lebih umum dan yang paling rendah bersifat lebih spesifik.

Dalam dunia makhluk hidup, sistem ini terdiri dari beberapa kelompok spesies berdasarkan karakteristik genetik dan filogenik. Tingkatan yang paling tinggi disebut dengan “kingdom“, sedangkan yang paling rendah adalah “subspesies”.

Berikut adalah hierarki taksonomi yang dimaksud.

  1. Kingdom / Kerajaan
  2. Phylum / Filum untuk hewan, atau Divisio/Divisi untuk tumbuhan
  3. Class / Kelas
  4. Order / Ordo / Bangsa
  5. Suborder / Subordo
  6. Family / Familia / Keluarga / Suku
  7. Genus / Marga
  8. Species / Jenis
  9. Subspecies / Subjenis

Seperti yang telah disebutkan di atas, para ilmuan cukup menyebutkan nama marga dan nama jenis saja untuk memberi nama ilmiah suatu organisme. Namun dalam kasus-kasus tertentu (misalnya pada spesies hewan yang memiliki subspesies lain) disebut juga nama subjenis untuk penunjukkan yang lebih spesifik lagi (disebut dengan trinomen).

Penamaan ilmiah makhluk hidup ini juga memiliki sistem penulisan yang berlaku. Nama marga harus selalu diawali dengan hurup besar, sedangkan nama jenis dan subjenis harus selalu diawali huruf kecil.

Selain itu, nama ilmiah tersebut harus dicetak miring jika naskah utama dicetak tegak. Sebaliknya, nama dicetak tegak pada naskah utama yang dicetak miring. Nama ilmiah makhluk hidup harus digaris bawahi ketika ditulis tangan.

Berikut ini adalah contoh bagaimana para ilmuan mengidentifikasi harimau Sumatra.

  1. Kerajaan: Animalia
  2. Filum: Chordata
  3. Kelas: Mammalia
  4. Ordo/Bangsa: Carnivora
  5. Subordo: Feliformia
  6. Familia/Keluarga/Suku: Felidae
  7. Marga: Panthera
  8. Spesies/Jenis: Panthera tigris
  9. Subspesies/Subjenis: Panthera tigris sondaica

Nah, itulah bahasan singkat mengenai bagaimana cara memberi nama ilmiah makhluk hidup. Pastinya ada keuntungan menggunakan cara penamaan organisme yang standar dan ilmiah.

Nama-nama ini unik dan diterima secara luas di seluruh dunia. Sistem tata nama juga dipandu oleh aturan yang ditetapkan dalam Kode Internasional Tata Nama Biologi atau International Code of Biological Nomenclature.