Halo sahabat Gurunakal, bahasan kali ini membantu menjawab pertanyaan “Apa yang dimaksud dengan disintegrasi bangsa?”. Ayo baca seluruh isi bahasan ini untuk memperluas wawasanmu.
Sebelum membahas apa itu disintegrasi bangsa, sebaiknya kita harus memahami dulu arti dari kata ‘disintegrasi’.
Apa Itu Disintegrasi?
Disintegrasi (disintegration) merupakan lawan kata dari integrasi (integration). Dalam Cambridge Dictionary disintegrasi diartikan sebagai proses sesuatu menjadi lebih lemah atau dihancurkan dengan cara memecahnya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Dalam konteks bangsa dan negara, disintegrasi dapat dipahami sebagai perpecahan suatu bangsa menjadi bagian-bagian yang saling terpisah. Ini berarti suatu bangsa yang tadinya utuh kemudian terpecah belah karena sejumlah alasan. Salah satu contoh negara yang mengalami disintegrasi dari adalah Uni Soviet 21 Desember 1991 menjadi belasan negara terpisah.
Disintegrasi bangsa mungkin disebabkan oleh hutang, kemiskinan, invasi budaya, imperialisme ekonomi atau kehancuran sosial di dalam negeri. Hasil disintegrasi dapat berupa konflik etnis, kekerasan atau sikap apatis, eksploitasi, dan asimilasi paksa.
Karena kondisi yang melemah, disintegrasi bangsa dapat mengakibatkan munculnya kontrol negara lain. Saat ini negara-negara besar dan maju mungkin lebih sulit untuk dianeksasi oleh negara lain dengan menggunakan kekuatan militer, pengaruh politik dan ekonomi, namun tidak bagi negara-negara kecil dan berkembang.
Permasalahan Disintegrasi Bangsa
Jika dipersempit lagi, disintegrasi bangsa dapat memunculkan masalah-masalah lainnya, seperti kerusakan atau kekacauan sosial, hilangnya warisan budaya, dan disintegrasi politik nasional.
Kerusakan dalam struktur sosial mungkin bersifat sementara atau dapat menyebabkan perubahan sosial dan akhirnya disintegrasi sosial–keruntuhan atau kehancuran tatanan sosial–yang mengakibatkan hilangnya identitas, apatis, dan konflik sosial yang meluas dan, akhirnya, disintegrasi bangsa.
Sementara itu, karena masalah biaya dan perlindungan dari kerusakan dan pencurian, perpustakaan besar, galeri seni, dan museum tidak dapat diakses oleh masyarakat umum. Akibatnya, proporsi warisan budaya yang ditampilkan menjadi semakin kecil, sehingga memunculkan masalah ketidaktahuan akan warisan budaya.
Di sisi lain, kerusakan dan fragmentasi sistem politik dapat mencapai titik di mana ia tidak lagi berfungsi secara memadai. Disintegrasi politik pada awalnya mungkin ditandai oleh faksi dan perpecahan politik, dan pembentukan banyak partai baru dengan pengikut yang kecil atau berumur pendek.
Hal ini dapat menyebabkan perlunya koalisi atau pemerintahan mayoritas yang memenuhi syarat, yang mengakibatkan kesulitan besar dalam menerapkan undang-undang.
Jika masyarakat terus terbagi-bagi dalam pandangan dan aspirasi politiknya, situasinya dapat berubah menjadi anarki dan akhirnya revolusi dan kediktatoran. Disintegrasi politik, jika tidak berujung pada revolusi dan kediktatoran, dapat menyebabkan keruntuhan nasional dan kontrol asing.
Referensi
- “Disintegration” (dalam bahasa Inggris). Cambridge Dictionary. Diakses 3 Agustus 2020.
- “National disintegration” (dalam bahasa Inggris). Union of International Associations . Diakses 3 Agustus 2020.
- Somantri, Gumilar Rusliwa. “Disintegrasi Bangsa”. Website Staff UI – Universitas Indonesia. Diakses 3 Agustus 2020. File PDF.