6 Jenis Teater yang Perlu Diketahui Pecinta Seni

Teater merupakan salah satu produk kesenian yang populer dan jenis-jenis teater ada banyak jumlahnya. Teater sudah ada sejak beberapa abad yang lampau, dan hingga saat ini masih menjadi pertunjukan yang populer di beberapa negara.

Teater sendiri merupakan istilah lain dari drama, namun dalam konteks yang lebih luas. Di antara beberapa jenis teater yang ada, teater musikal bisa disebut salah satu yang paling populer, termasuk di Indonesia. Berikut adalah jenis-jenis teater yang perlu diketahui.

1. Teater Musikal

Teater musikal adalah drama yang yang menggabungkan akting, menyanyi, dan menari untuk bercerita. Sejak awal abad ke-20, karya pertunjukan teater musikal umumnya hanya disebut “musikal” saja.

Berbagai aspek emosional dari teater musikal seperti humor, kesedihan, cinta, kemarahan serta kisah itu sendiri dikomunikasikan melalui kata-kata, musik, tarian, dan pementasan hiburan sebagai satu kesatuan utuh.

Karya-karya teater musikal ini dilakukan di banyak tempat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Produksi musikal yang paling populer di dunia dibuat oleh London West End di Inggris dan teater Broadway New York di Amerika Serikat.

2. Teater Fringe

Teater fringe adalah bentuk teater yang eksperimental dalam gaya dan narasinya. Salah satu hal yang menarik dari teater fringe adalah soal kehematannya, baik dalam hal teknis, biaya produksi, dan lain-lain.

Istilah teater fringe muncul dari Edinburgh Festival Fringe yang disebut-sebut sebagai festival seni terbesar di dunia. Teater jenis ini cukup populer di negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat dan Inggris Raya. Di sana sering diadakan festival teater fringe setiap tahunnya yang menyuguhkan berbagai macam pertunjukan seni.

Di kawasan Asia jenis teater ini kurang begitu dikenal. Namun beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, dan Filipina pernah menyelenggarakan festival teater fringe yang meriah.

3. Teater Imersif

Ini adalah salah satu bentuk teater yang paling menarik dan interaktif yang ada saat ini. Mengapa disebut interaktif? Karena dalam teater ini penonton juga memainkan peran yang aktif dalam pertunjukan, dalam cara sekecil apa pun yang mungkin dilakukan.

Dengan demikian, teater imersif sangat berbeda dengan teater konvensional yang hanya menggunakan jalur komunikasi satu arah, yaitu tampil kepada penonton.

Apa yang membuat teater imersif menarik adalah bisa dilakukan melampaui keterbatasan tempat, narasi dan alur cerita. Jadi, tidak perlu gedung yang mewah saja untuk mementaskan teater ini, namun penyelenggara juga dapat menggunakan arena yang tidak biasa, seperti gedung tua yang bobrok untuk pengaturan tempat tertentu.

4. Teater Melodrama

Salah tujuan utama dari teater ini adalah untuk menarik emosi penonton secara langsung sejak drama dimulai. Dengan demikian, baik plot, karakter, dan dialog dalam teater melodrama dilebih-lebihkan agar penonton terbawa emosi.

Agar drama berjalan sukses, musik orkestra atau lagu sering digunakan untuk mengiringi adegan atau untuk menandakan karakter tertentu. Abad ke-18 dan 19 merupakan waktu yang paling populer untuk teater jenis ini.

5. Teater Autobiografi

Seperti namanya, teater autobiografi ini mempertunjukkan sebuah drama yang diceritakan dari sudut pandang orang pertama. Teater autobiografi sendiri dapat berupa drama solo (diperankan oleh satu orang) atau drama multi-karakter (diperankan banyak orang).

6. Teater Komedi

Teater komedi ini berisikan drama-drama komedi yang mencakup berbagai tema, termasuk sindiran, malapropisme (penggunaan kata yang salah menggantikan kata dengan suara yang serupa, menghasilkan ucapan yang tidak masuk akal, terkadang lucu), penokohan, dan lain sebagainya.

Drama-drama Shakespeare menjelaskan bahwa jika sebuah drama memiliki akhir yang bahagia, maka itu adalah sebuah komedi, tetapi selama bertahun-tahun, komedi telah datang untuk menunjukkan begitu banyak hal lain – salah satunya adalah menyampaikan pesan sosial kepada penonton dalam format yang lebih nyaman.