Mengapa Pemanasan Global Dapat Menyebabkan Kepunahan Spesies Jelaskan!

Halo smua, bahasan kali ini membantu menjawab pertanyaan “Mengapa pemanasan global dapat menyebabkan kepunahan spesies jelaskan!” Ayo perluas wawasanmu dengan membaca seluruh isi bahasan ini.


Mungkin ada di antara kita yang pernah mendengar istilah pemanasan global. Apakah ini berarti suhu di seluruh dunia mengalami kenaikan? Lalu apakah hal ini memiliki efek buruk bagi lingkungan? Ayo cari tahu dengan membaca lebih lanjut bahasan ini.

Apa Itu Pemanasan Global?

Menurut Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA (National Aeronautics and Space Administration), pemanasan global adalah pemanasan jangka panjang sistem iklim Bumi yang diamati sejak periode pra-industri (antara tahun 1850 dan 1900) karena aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil, yang meningkatkan tingkat gas rumah kaca yang memerangkap panas di atmosfer Bumi.

Lebih lanjut lagi NASA menjelaskan kalau sejak periode pra-industri, aktivitas manusia diperkirakan telah meningkatkan suhu rata-rata global Bumi sekitar 1 derajat Celsius, jumlah yang saat ini meningkat 0,2 derajat Celcius per dekade.

Sebagian besar tren pemanasan saat ini sangat mungkin (kemungkinan lebih besar dari 95 persen) hasil dari aktivitas manusia sejak tahun 1950-an dan sedang berlangsung pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya selama beberapa dekade hingga ribuan tahun.

Penyebab Pemanasan Global


Menurut WWF (World Wildlife Fund) Australia, pemanasan global adalah aspek dari perubahan iklim, mengacu pada kenaikan jangka panjang dari suhu planet ini. Hal ini disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, terutama dari aktivitas manusia seperti membakar bahan bakar fosil, deforestasi atau penggundulan hutan dan pertanian.

1. Pembakaran Bahan Bakar Fosil

Ketika kita membakar bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak dan gas untuk menciptakan listrik atau menyalakan mobil kita, kita melepaskan polusi CO2 ke atmosfer. Agar atmosfer Bumi tetap terjaga, maka kita harus beralih menggunakan sumber energi terbarukan seperti matahari dan angin.

2. Penggundulan Hutan

Sebagai negara tropis yang subur, hutan-hutan Indonesia yang luas dan kaya tidak lepas dari aksi penggundulan. Sebagai informasi, tumbuhan dan pohon memainkan peran penting dalam mengatur iklim karena mereka menyerap karbon dioksida dari udara dan melepaskan oksigen kembali ke dalamnya. Hutan dan semak belukar bertindak sebagai penyerap karbon dan merupakan sarana berharga untuk menjaga pemanasan global hingga 1,5 ° C.

Agar alam tidak marah, kita bersama-sama harus mencegah deforestasi dan penebangan pohon yang saat ini masif dilakukan untuk kepentingan manusia. Hutan-hutan yang terlanjur digunduli harus segera ditanami lebih banyak pohon agar alam bisa kembali terjaga.

3. Pertanian

Ini mungkin mengejutkan sebagian orang. Hewan, terutama ternak seperti domba dan sapi, menghasilkan metana, gas rumah kaca. Ketika ternak digembalakan dalam skala besar, maka jumlah metana yang dihasilkan merupakan kontributor besar terhadap pemanasan global.

Beberapa pupuk yang digunakan petani juga melepaskan nitro oksida, yang merupakan gas rumah kaca lainnya. Salah satu solusi yang dicanangkan adalah dengan menggunakan pakan ternak yang berbeda yang dapat membantu mengurangi kontribusi pertanian terhadap perubahan iklim.

Pemanasan Global dan Kepunahan Spesies


WWF menyebutkan kalau pemanasan global berpotensi menyebabkan kepunahan di sebagian besar ekosistem dunia yang sangat berharga. Tergantung pada respons suatu spesies terhadap pemanasan, khususnya kemampuan mereka untuk bermigrasi ke lokasi baru, perubahan habitat di banyak ekoregion berpotensi menyebabkan hilangnya spesies dalam jumlah yang besar.

Lebih lanjut lagi disebutkan kalau pemanasan global kemungkinan memiliki efek menampi ekosistem, menyaring spesies yang pergerakannya rendah dan lebih menyukai vegetasi yang kurang beragam, lebih “lemah” dan ekosistem yang didominasi oleh spesies pelopor, spesies invasif.

Para ilmuwan WWF memperkirakan bahwa sebagian besar spesies di planet ini (termasuk tanaman) harus “bergerak” lebih cepat dari 1.000 meter per tahun jika mereka ingin tetap berada dalam zona iklim yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup.

Jadi, bisa disimpulkan kalau spesies-spesies yang tidak dapat mendistribusikan kembali diri mereka dengan cukup cepat untuk mengikuti perubahan yang akan datang, maka mereka mungkin akan punah. Namun, karena manusia yang paling bertanggung jawab atas pemanasan global, maka kita wajib menjaga spesies-spesies yang terdampak dengan sebaik-baiknya agar mereka terhindar dari kepunahan.

Mungkin mudah bagi manusia untuk beradaptasi dengan pola iklim baru (variasi curah hujan; lebih lama, musim panas yang lebih hangat, dll), namun tidak bagi banyak spesies hewan dan tumbuhan di dunia ini. Maka dari itu, kita wajib menjaga alam ini agar mereka bisa tetap lestari. Ingat, jika kita berbuat baik pada alam, maka alam juga akan berbuat baik pada kita.

Binatang yang Terancam oleh Pemanasan Global


Pemanasan global bisa sangat mengancam kehidupan spesies binatang yang telah beradaptasi dengan lingkungan yang dingin. Karena suhu yang meningkat, mereka akan kesulitan untuk mencari makan dan bertahan hidup. Dilansir dari US News, berikut adalah binatang-binatang yang hidupnya terancam oleh pemanasan global.

1. Caribou dan Rusa

Bulu-bulu terisolasi dan kurangnya kelenjar keringat pada hewan ini memungkinkan mereka untuk bertahan hidup di musim dingin yang keras. Akan tetapi, adaptasi semacam itu akan menyiksa mereka kala musim panas yang lebih panas, sehingga sulit bagi mereka untuk bertahan.

2. Pinguin

Beberapa spesies pinguin yang tidak mencari makan di laut terbuka terancam kehidupannya karena es-es di wilayah kutub mencair dengan cepat.

3. Beruang Kutub

Binatang ini mencari mangsa dengan menggosok-gosok lubang es di habitat mereka. Jadi, ketika es laut menghilang, mereka terpaksa harus mencari mangsa di tempat lain yang mungkin lebih sulit untuk dilakukan.

4. Musk Oxen

Hewan ini beradaptasi untuk hidup di alam yang sangat dingin, sehingga pemanasan global bisa menyebabkan rentang distribusi mereka menyusut.

5. Ikan Air Dingin

Ketika suhu air naik, ikan air dingin seperti trout dan salmon akan menemukan lebih sedikit tempat yang layak huni. Bahkan sedikit peningkatan suhu bisa berakibat fatal bagi banyak spesies ikan.

6. Burung Laut

Karena ikan-ikan bergerak ke utara untuk mencari perairan yang lebih dingin, burung laut yang menggantungkan hidup mereka pada ikan-ikan tersebut tidak memiliki banyak pilihan.

Hal yang sama juga terjadi pada burung laut pemakan plankton. Hewan-hewan kecil itu turun ke perairan yang lebih dalam untuk mencari tempat dengan temperatur yang cocok dengan mereka. Ini berarti burung laut tidak bisa menjangkau mereka untuk makan.

Hal itu membuat mereka kekurangan makanan yang berarti banyak burung laut tidak dapat berkembang biak dengan baik atau dalam kasus terburuk tidak sama sekali.

7. Possum

Selain hewan-hewan kutub, hewan yang tinggal di puncak gunung yang dingin juga terancam oleh pemanasan global. Salah satunya adalah possum yang biasa tinggal di dataran tinggi. Suhu yang meningkat dan membahayakan kehidupan hewan lucu ini.

8. Pika Amerika

Pika adalah mamalia kecil yang terkait erat dengan kelinci dan ditemukan terutama di puncak gunung. Karena pemanasan global, habitat hewan ini kemungkinan akan hilang, yang pada gilirannya akan menyebabkan kepunahan.

9. Kupu-kupu Alpine

Rentang distribusi kupu-kupu alpine menyusut karena mereka dipaksa untuk meninggalkan habitat selatan dan bergerak lebih jauh ke atas gunung untuk menemukan tempat yang layak huni.

10. Kodok

Amfibi memiliki kulit yang sangat tipis dan berdarah dingin. Dengan demikian, peningkatan suhu bahkan dalam jumlah yang kecil memiliki dampak besar pada kesejahteraan mereka.

Kesimpulan


Jadi, mengapa pemanasan global dapat menyebabkan kepunahan spesies? Itu bisa terjadi karena pemanasan global telah menyebabkan perubahan lingkungan, sehingga spesies yang tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan baru bisa musnah. Spesies hewan dan tumbuhan yang hidup di area tertentu akan punah ketika kondisi lingkungan setempat tidak sesuai dengan batas toleransinya, seperti halnya ikan di akuarium dengan termostat yang rusak.

Referensi


  1. A Growing Need for Species to Adapt to a Changing World” (dalam bahasa Inggris). wwf.panda.org. Diakses 18 Oktober 2020.
  2. Bell, Debra (19 November 2009). “10 Animals Threatened by Global Warming” (dalam bahasa Inggris). US News. Diakses 5 Juli 2020.
  3. Causes of Global Warming” (dalam bahasa Inggris). wwf.org.au. Diakses 5 Juli 2020.
  4. Overview: Weather, Global Warming and Climate Change” (dalam bahasa Inggris). climate.nasa.gov. Diakses 1 Juli 2020.
  5. Global warming increases the risk of an extinction domino effect” (dalam bahasa Inggris). ScienceDaily. Diakses 27 April 2021.